SELAMAT DATANG DI BLOG PEMUDA GKPS LUBANG BUAYA---Mari melayani dan menjadi pelayan Tuhan Yesus Kristus, menyebarkan Injil keseluruh Dunia.Semangat untuk kita semua Pemuda GKPS Indonesia dan Dunia!!!!

Kamis, 24 Juni 2010

Rasul Kepala di Jepang


BandungPemimpin Internasional Gereja Kerasulan Baru, Rasul Kepala Wilhelm Leber mengunjungi Jepang, negara matahari terbit, pada Minggu, 6 Juni 2010. Sukacitanya sangat besar ketika bus yang membawa Rasul Kepala dan para pendampingnya, Rasul Distrik Armin Brinkmann (Jerman), Leslie Latorcai (Kanada), Urs Hebeisen (Filipina), Rasul Edy Isnugroho (Indonesia), Fred Wolf (Thailand) dan Uskup Yang tiba di Tama City. Beberapa saudara-saudari menyambut kedatangan para tamu dengan pakaian tradisional kimono, yang di Jepang hanya dikenakan pada hari-hari tertentu.
Suasana penyambutan

Suasana penyambutan

Rasul Distrik Hebeisen melaporkan, bahwa dari 167 jiwa yang hadir dalam kebaktian, 80 jiwa di antaranya datang dari Korea. Saudara-saudari sekepercayaan yang sebagian besar masih muda dari Korea tersebut pada hari Sabtu sore, 5 Juni mempersembahkan sebuah konser dengan judul "International Friendship Serenade" di pinggir jalan utama di depan hotel. Para tamu sangat bersukacita atas persembahan-persembahan mereka.
Dari kebaktian
Rasul Kepala mendasari kebaktian dengan nas dari
Lukas 8:16 "Tidak ada orang yang menyalakan pelita lalu menutupnya dengan tempayan atau menempatkannya di bawah tempat tidur, tetapi ia menempatkannya di atas kaki dian, supaya semua orang yang masuk ke dalam rumah dapat melihat cahayanya."
Pelita itu adalah:
  1. Kepercayaan
    Janganlah kita menutupnya dengan tempayan: ragu-ragu; atau menempatkannya di bawah tempat tidur: kita tidak menerapkannya.
  2. Kasih
    Janganlah kita menutupnya dengan tempayan: mementingkan diri sendiri, egoisme; atau menempatkannya di bawah tempat tidur: kita merasa tidak berdaya, kesempatannya kecil.
  3. Pengharapan
    Janganlah kita menutupnya dengan tempayan: Pikiran: “Tuhan menunda kedatangan-Nya” atau bahkan “Tuhan tidak akan datang kembali” atau menempatkannya di bawah tempat tidur: Kita mengejar yang duniawi saja
  4. Sukacita
    Janganlah kita menutupnya dengan tempayan: kritik, amarah, salah pengertian; atau menempatkannya di bawah tempat Tidur: Kita mencari kesukaan duniawi saja.
Kita menempatkan pelita itu pada kaki dian, berarti kita meninggikan keempat hal itu.
Kesempatan berfoto bersama Rasul Kepala

Kesempatan berfoto bersama Rasul Kepala

Pada Minggu sore Rasul Kepala dan yang mendampinginya mengunjungi Gereja kita di Tama City. Di sana Evangelist Distrik Yoshiharu Yahata (78) yang telah mengaso menceritakan sejarah perkembangan Gereja Kerasulan Baru di Jepang, yang pekerjaannya dimulai sejak tahun 1961.
Rasul Kepala dan rombongan mengunjungi objek wisata

Rasul Kepala dan rombongan mengunjungi objek wisata setempat

Sebelum perjalanan berikutnya pada hari Senin, para tamu mengunjungi objek-objek wisata bersejarah dan dengan demikian mereka mendapatkan kesan tentang aneka ragam kebudayaan Jepang.

Terberkati dengan artikel di atas? Ayo dong bagikan ke teman-teman yang lain biar jadi berkat. Kalo kamu punya facebook / twiter/ email klik pilihan di bawah ini. GBU

Tidak ada komentar:

Posting Komentar