BandungPemimpin Internasional Gereja Kerasulan Baru, Rasul Kepala Wilhelm Leber mengunjungi Jepang, negara matahari terbit, pada Minggu, 6 Juni 2010. Sukacitanya sangat besar ketika bus yang membawa Rasul Kepala dan para pendampingnya, Rasul Distrik Armin Brinkmann (Jerman), Leslie Latorcai (Kanada), Urs Hebeisen (Filipina), Rasul Edy Isnugroho (Indonesia), Fred Wolf (Thailand) dan Uskup Yang tiba di Tama City. Beberapa saudara-saudari menyambut kedatangan para tamu dengan pakaian tradisional kimono, yang di Jepang hanya dikenakan pada hari-hari tertentu.
Rasul Distrik Hebeisen melaporkan, bahwa dari 167 jiwa yang hadir dalam kebaktian, 80 jiwa di antaranya datang dari Korea. Saudara-saudari sekepercayaan yang sebagian besar masih muda dari Korea tersebut pada hari Sabtu sore, 5 Juni mempersembahkan sebuah konser dengan judul "International Friendship Serenade" di pinggir jalan utama di depan hotel. Para tamu sangat bersukacita atas persembahan-persembahan mereka.
Dari kebaktian
Rasul Kepala mendasari kebaktian dengan nas dari
Lukas 8:16 "Tidak ada orang yang menyalakan pelita lalu menutupnya dengan tempayan atau menempatkannya di bawah tempat tidur, tetapi ia menempatkannya di atas kaki dian, supaya semua orang yang masuk ke dalam rumah dapat melihat cahayanya."Pelita itu adalah:
Kita menempatkan pelita itu pada kaki dian, berarti kita meninggikan keempat hal itu.
- Kepercayaan
Janganlah kita menutupnya dengan tempayan: ragu-ragu; atau menempatkannya di bawah tempat tidur: kita tidak menerapkannya.- Kasih
Janganlah kita menutupnya dengan tempayan: mementingkan diri sendiri, egoisme; atau menempatkannya di bawah tempat tidur: kita merasa tidak berdaya, kesempatannya kecil.- Pengharapan
Janganlah kita menutupnya dengan tempayan: Pikiran: “Tuhan menunda kedatangan-Nya” atau bahkan “Tuhan tidak akan datang kembali” atau menempatkannya di bawah tempat tidur: Kita mengejar yang duniawi saja- Sukacita
Janganlah kita menutupnya dengan tempayan: kritik, amarah, salah pengertian; atau menempatkannya di bawah tempat Tidur: Kita mencari kesukaan duniawi saja.
Pada Minggu sore Rasul Kepala dan yang mendampinginya mengunjungi Gereja kita di Tama City. Di sana Evangelist Distrik Yoshiharu Yahata (78) yang telah mengaso menceritakan sejarah perkembangan Gereja Kerasulan Baru di Jepang, yang pekerjaannya dimulai sejak tahun 1961.![]()
Kesempatan berfoto bersama Rasul Kepala
Sebelum perjalanan berikutnya pada hari Senin, para tamu mengunjungi objek-objek wisata bersejarah dan dengan demikian mereka mendapatkan kesan tentang aneka ragam kebudayaan Jepang.![]()
Rasul Kepala dan rombongan mengunjungi objek wisata setempat
Terberkati dengan artikel di atas? Ayo dong bagikan ke teman-teman yang lain biar jadi berkat. Kalo kamu punya facebook / twiter/ email klik pilihan di bawah ini. GBU
Tidak ada komentar:
Posting Komentar